Wednesday, July 30, 2008

Pengertian MANAJEMEN MUTU

ISO 9000:2000 mengartikan MANAJEMEN MUTU sebagai Aktivitas-aktivitas yang terkoordinasi untuk mengarahkan dan mengawasi suatu organisasi dalam hubungannya dengan mutu.

Pencapaian tingkat mutu yang diinginkan memerlukan komitmen dan keikutsertaan seluruh anggota organisasi, sedangkan tanggungjawab untuk pelaksanaan Manajemen Mutu merupakan tugas utama Pimpinan Manajemen.

Manajemen Mutu mencakup perencanaan strategis, alokasi sumber daya dan kegiatan-kegiatan perawatan mutu seperti perencanaan, operasi dan evaluasi mutu.

Apa sih yang dimaksud dengan MUTU ?

Dalam ISO 9000:2000 MUTU diartikan sebagai Kemampuan dari suatu kelompok karakter atau ciri-ciri dari suatu produk, sistem atau proses untuk memenuhi persyaratan pelanggan atau pihak lain yang berkaitan.

Sedangkan para pakar mutu biasa menterjemahkan MUTU dengan definisi yang lebih sederhana yaitu "Kemampuan untuk Digunakan atau Sesuai dengan Kebutuhan ".

Dua pemahaman utama tentang MUTU diatas, selanjutnya dijadikan landasan sebagai konsep dasar mutu, yaitu :
  • Ciri-ciri Produk

Merupakan ciri-ciri suatu produk atau layanan jasa yang konkrit yang bertujuan memenuhi kebutuhan pelanggan yang disebut baik secara langsung maupun tidak langsung.
Dalam bidang manufaktur ciri-ciri produk umumnya disebut secara langsung, misalnya tingkat kemurnian dari suatu gas, ukuran dari suatu produk atau kekuatan dari suatu beton. Di bidang layanan jasa, ciri-ciri produk lebih sering disebut secara tidak langsung, seperti kemudahan dalam mendapat bantuan teknis mengenai penggunaan suatu produk, kesopanan staf layanan atau kecepatan tanggapan.

  • Kepuasan Pelanggan

Dimungkinkan adanya tingkatan mutu yang berbeda baik yang tinggi maupun yang rendah. Hanya pengguna produk atau penerima layanan jasa yang dapat menilai dan menentukan tingkatan mutu tersebut sesuai dengan tingkat kepuasan mereka.

Monday, February 19, 2007

Pendahuluan

Sistem manajemen mutu ISO 9001: 2000 merupakan sistem manajemen dengan pendekatan kepada kepuasan pelanggan. Pelanggan pada sistem manajemen mutu adalah pelanggan internal , pelanggan eksternal, pihak yang berkepentingan (interested parties). Untuk dapat menerapkan pemenuhan kepuasan pelanggan ada DELAPAN PRINSIP DASAR MANAJEMEN MUTU yaitu :

1. Customer Focus ( Perhatian pada pelanggan)
2. Leadership (Kepemimpinan).
3. Involvement of people (Pelibatan orang).
4. Process approach (Pendekatan Proses)
5. System approach to management ( Pendekatan sistem pada manajemen)
6. Continual improvement ( Perbaikan berkelanjutan)
7. Factual approach to decision making ( Pengambilan keputusan berdasar Fakta)
8. Mutually beneficial supplier relationships ( Hubungan pemasok yang saling menguntungkan.)

Delapan dasar prinsip manajemen mutu tersebut diatas merupakan dasar penerapan sistem manajemen mutu dalam kelompok ISO 9000.

Alasan penerapan sistem manajemen mutu adalah untuk membantu organisasi dalam meningkatkan kepuasan pada pelanggannya atas layanan produk dari organisasi. Pelanggan menghendaki produk sesuai dengan karakteristik yang dapat memuaskan kebutuhan dan harapan mereka. Kebutuhan dan harapan di-nyatakan dalam spesifikasi produk yang secara terpadu dinamakan persyaratan pelanggan.

Persyaratan pelanggan dapat ditentukan melalui kontrak oleh pelanggan atau dapat ditetapkan oleh organisasi sendiri. Dalam kedua hal tersebut apabila dapat dipenuhi oleh organisasi maka pelanggan menetapkan keberterimaan produk. Karena kemajuan teknologi dan kebutuhan serta harapan pelanggan yang senantiasa meningkat dan berubah serta tekanan persaingan yang ketat, maka untuk dapat selalu memuaskan pelanggannya, organisasi didorong untuk selalu memperbaiki proses produk nya secara terencana dan terukur.

Pendekatan SMM mengajak organisasi untuk menganalisis persyaratan pelanggan, menetapkan proses yang mampu memberi sumbangan bagi produk yang dapat diterima oleh pelanggan dan supaya konsisten maka tetap menjaga maka proses-proses tersebut harus terkendali.


sumber :
Modul Pelatihan ISO 9001:2000
VEDCA 2003